Blue Fire Pointer seruseru ^^: November 2014

Selasa, 11 November 2014

TOKOH-TOKOH PERANG DINGIN DAN PEMIKIRANNYA -Dari Amerika Serikat-

1. Harry S. Truman
Harry S. Truman
Seorang presiden Amerika Serikat yang ke-33. Beliau berkontribusi dalam hal memaksa Belanda untuk memerdekakan Indonesia. Nah berkat jasanya inilah negara kita bisa merdeka tahun 1945. Seperti yang telah diketahui, Harry ini membentuk NATO, suatu Badan Keamanan Bersama untuk pertahanan dari komunis. Beliau juga memberi kuasa terhadap tentara angkatan perang Amerika untuk bergabung dalam tentara PBB untuk membantu Korea Selatan melawan agresi komunis disana.

2. George Marshall
George Marshall
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang terkenal dengan rencana Marshall-nya (marshall plan) untuk membantu rekonstruksi eropa setelah Perang Dunia II. Marshall menerima hadiah nobel perdamaian pada 1953.

TOKOH-TOKOH PERANG DINGIN DAN PEMIKIRANNYA -Dari Russia-

1. Josef Stalin
Berkas:JStalin Secretary general CCCP 1942.jpg
Josef Stalin
Seorang pemimpin alias diktator Uni Soviet. Ketika Perang Dunia II (1939-1945) meletus, Uni Soviet berperang bersama Inggris serta Amerika Serikat melawan Nazi Jerman. Tetapi seusai perang, Stalin memasang "Tirai Besi" antara sekutu Barat dan Soviet dan sebagian besar negara di Eropa Timur dijadikan negara Komunis. Stalin berkuasa sampai saat kematiannya pada usia 74 tahun. 
2. Vyacheslav Mikhailovich Molotov
Vyacheslav Mikhailovich Molotov
Seorang Menteri Luar Negeri Uni Soviet pada masa Perang Dunia II. beliau juga yang menandatangani Pakta Molotov-Ribbentrop, dan tau gak guys kalo nama bom molotov diambil dari nama orang ini. wew. 
3. Nikita Sergyevich Chrushyov
Nikita Sergyevich Chrushyov
Seorang negarawan Uni Soviet, beliau mendirikan Pakta Warsawa, Pakta Warsawa (Warsaw Pact) adalah nama yang diberikan kepada kesepakatan antara beberapa negara Komunis Eropa. Beliau juga mendukung akan adanya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Timur, dan yang paling terkenal yaitu menyebabkan perpecahan Tiongkok dengan Uni Soviet karena menolak untuk membantu program angkasa China.